BPR GISAWA

Rangkaian HUT ke 9 BPR Gisawa

Dalam rangka hut GISAWA KE 9, PT. BPR Giri Sariwangi menyelenggarakan rangkaian acara yang sederhana namun tidak mengurangi makna dari penambahan usia tersebut. Adapun rangkaian acara tersebut dimulai dari :

Melukat dan persembahyangan bersama di Pura Tirta Empul Gianyar pada tanggal 03 April 2011 (bertepatan dengan Tilem )
Persembahyangan bersama di kantor Pusat dan Cabang bersamaan dengan piodalan Betara Rambut Sedana tanggal 06 April 2011
Pemotongan tumpeng yang dilakukan di kantor Pusat dan Cabang pada tanggal 8 Apri 2011
Sosialisasi kredit musiman kepada sektor pertanian yang bertempat di Bale Subak Tegal Badeng Negara tanggal 9 Apri 2011

Harapan Direksi, Dewan komisaris, pemegang saham dan seluruh karyawan karyawati adalah di usia yang ke sembilan, GISAWA bisa menjadi lebih dewasa dan lebih baik dari tahun kemarin serta dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat pada umumnya. Penyelenggaraan acara tersebut berjalan dengan baik dan lancar, seperti pada acara puncak yaitu sosialisasi kredit musiman pada sektor pertanian berjalan sesuai harapan bersama. Turut hadir dalam kegiatan tersebut adalah Ibu Nyoman Mulyathi selaku istri dari Pemegang Saham, Dewan komisaris( Putu Yoga Maharani, SE. MM dan I Made Masa, SH), Dewan Direksi (I Gede Wiriana, SH dan I Dewa Md Wibawa Kusuma, SE), Tokoh masyarakat (Bp Nyoman Dalem), Bapak I Wayan Tarka selaku Penyuluh Pertanian Lapangan, Bapak Ketut Widen selaku kelian subak Pemangket awen Barat, anggota tempek atau kelompok Subak Awen Barat dan seluruh karyawan karyawati PT. Bpr Giri Sariwangi.

Tujuan dari kegiatan sosialisasi tersebut adalah :

Media promosi agar BPR GISAWA menjadi lebih dikenal di lingkungan masyarakat
Pengembangan produk kredit sesuai dengan kondisi yang terkini
Menumbuhkembangkan Asset dan memperbaiki performance laporan keuangan agar lebih baik
Meningkatkan pelayanan menjadi lebih baik

Pada kesempatan itu, acara dibuka oleh Bapak Gede Wiriana, SH selaku direktur utama PT. BPR Giri Sariwangi. Dengan menyampaikan sejarah singkat berdirinya GISAWA, kemudian adanya kantor cabang sampai pada keinginan untuk mengembangkan kredit musiman bukan saja disektor pertanian tapi juga disektor perkebunan, peternakan, dan lain sebagainya.

Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian atau pengarahan dari Bapak PPL tentang kondisi yang terjadi di sektor pertanian , Beliau mengharapkan agar BPR GISAWA dapat menjadi mitra usaha bagi para petani dalam mengembangkan sektor pertanian khususnya di Negara. HArapan beliau juga agar antara BPR GISAWA dengan para petani dapat menjalin hubungan kerjasama yang sehat dan baik, namun tidak mengabaikan kondisi tanaman untuk menghindari gagal panen.

Penyampaian dari Bapak Ketut Widen selaku Kelian Subak Pemangket Awen Barat tentang kendala yang dialami oleh para petani . Disampaikan pula kendala yang dialami oleh para petani yaitu:

Kebutuhan pupuk satu kali produksi sekitar 130 ton
Penambahan sumur bor yang masih dalam perbaikan dan diharapkan 2012 bisa direalisasikan lagi 2 sumur bor.

Harapan beliau selaku wakil dari seluruh anggota subak agar Pelayanan di BPR GISAWA cepat dan tidak berbelit-belit serta dapat memberikan bunga yang serendah-rendahnya.

Tanggapan secara langsung disampaikan oleh I Gede Wiriana, SH selaku direktur utama, komitmen Direksi dan anggota subak agar dapat bersama-sama membangun subak di Bali agar tidak sampai tersungkur dan menjadi lebih baik. Kredit yang diluncurkan GISAWA adalah kredit musiman dimana system pembayarannya setiap bulan hanya membayar bunga dan pelunasan pokok akan dibayar pada saat jatuh tempo dengan jangka waktu kredit 4 bulan. Namun tidak menutup emungkinan apabila kemampuannya cukup bisa membayar pokok dan bunga setiap bulan. Suku bunga yang ditawarkan sebesar 1,5 % menetap. Kredit ini deiberikan kepada perorangan maupun kelompok, kredit kelompok bertjuan untuk memfasilitasi petani yang tidak mempunyai jaminan namun memiliki lahan pertanian, dimana petani yang tidak memiliki jaminan dapat ikut menumpang pada kredit si pemilik jaminan namun tetap dikoordinasikan oleh ketua tempekan masing-masing. (saling mengontrol antara kedua belah pihak)

Acara ditutup dengan pemberian souvenir kepada para anggota subak oleh I Gede Wiriana, SH selaku direktur utama BPR GISAWA.